“Lho, mas, ke Samarinda to? Kok nggak ngabar2in sih…”
“Kamsudnya gimana, neng ?”
“Itu loh yang di FB-nya Zamil kok ada keterangannya gitu…”
Demikian sekilas cuplikan percakapan via SMS beberapa saat yang lalu. Sebetulnya masih ada lagi beberapa percakapan baik langsung maupun tidak langsung yang bertema kurang lebih serupa : dikiranya saya itu pemilik atau founder atau sejenisnya daripada yang namanya Zamil Engineering. Maka daripada itu kiranya amat sangat diperlukan bagi saya untuk melakukan sebuah klarifikasi : Saya bukan Zamil, Zamil bukan Saya. Yang berinisial huruf abjad terakhir itu empunya adalah rekan saya, pak Raden Indra. Saya itu hanya sebatas ‘membantu’ saja, tidak dalam posisi kepengurusan atau kepemilikan atau semacamnya, pun itu tidak terlalu aktif. Jadi, bisa dibayangkan betapa bingungnya saya ketika tiba-tiba menerima SMS (malam hari pulak…) seperti di awal cerita ini, secara saya saat itu sedang berada di bumi Ngayogyakarta Hadinigrat. Contoh lain yang tidak kalah gokil :
“Zamil tuh berdirinya sejak kapan sih?”
“Loh yang upload foto2 di website itu bukannya mas?”
“Pak saya mau daftar kursus paket A mohon keterangan lengkapnya diemail ke saya makasih”
Coba deh bayangin misal Anda kerja di perusahaan XYZ yang cukup terkenal terus Anda dikira bos-nya. Kocak, aneh, sekaligus gimana gitu ya… 😛
Demikian keterangan singkat dari saya, semoga dapat lebih memperjelas daripada situasi yang sedang berkembang saat ini. Terima kasih.