Tentang Massa (Episode 2, Bagian 2)

Kelanjutan dari Bagian 1, pada tulisan ini menyajikan modifikasi pada salah satu model struktur yang telah dibuat sebelumnya yaitu model D.

Untuk model D ini dimodifikasi lagi modelnya agar lebih mendekati struktur yang sebenarnya di dunia nyata. Maksudnya, tanpa harus banyak melakukan penyederhanaan, cukup membuat model lalu memasukkan beban dan di-run, tanpa harus menghitung dulu massa, dll. Harap maklum, contoh soal di atas adalah dalam rangka memberikan pengetahuan dasar, jadi ya mesti harus memakai yang sederhana sehingga ada beberapa parameter yang harus ditambahkan lagi.

Lanjutkan membaca Tentang Massa (Episode 2, Bagian 2)

Tentang Massa (Episode 2, Bagian 1)

Sekadar lanjutan dari tulisan terdahulu, sebenarnya dulu tidak ada rencana untuk nantinya membuat sekuel dari judul tersebut, cuma terinspirasi dari film-film layar lebar yang jadi ‘beranak-pinak’. Oke, sebenarnya nggak juga sih, lebih kepada ingin menyajikan contoh model yang lebih mudah dicerna (baca: sederhana) dibandingkan contoh portal 3D pada bagian pertama. Selain itu juga karena sudah lama tidak membuat tulisan yang berat mikirnya, hehehe… Maksud lain dari tulisan lanjutan ini sebenarnya adalah untuk menyajikan perbandingan terhadap contoh literatur, sehingga hasil bisa lebih valid, di samping pembaca juga dapat mencoba sendiri alternatif pemodelan yang disampaikan. Karena jadinya cukup panjang, tulisan ini akan di-split lagi menjadi 2 bagian, dengan bagian pertama ini lebih kepada penggunaan joint mass, dan bagian berikutnya akan berkutat pada pemakaian model struktur dan beban sebagai assignment sumber massa.

Lanjutkan membaca Tentang Massa (Episode 2, Bagian 1)

Tentang Massa…

Keren ya judulnya hehehe… Jangan salah, tentu saja yang dimaksud ‘massa’ di sini bukan dalam arti ‘waktu’ tapi yang masih berkaitan dengan SAP2000 alias nilai berat yang dibagi percepatan (m=W/g). Dalam analisis struktur (terutama dinamik), massa memegang peranan penting, karena dari sinilah antara lain karakteristik struktur ditentukan. Misal dalam analisis modal untuk penentuan waktu getar alami / fundamental struktur dan mode shape, jika ada massa yang kurang / tidak dimasukkan, maka waktu getarnya juga akan berbeda, begitu pula jika massanya berlebih (double/dimasukkan 2 kali). Rentetannya, misal dipakai analisis gempa respons spektrum yang dipengaruhi oleh input massa, maka gaya pada struktur juga akan salah demikian pula hasil outputnya. Nah lo

Lanjutkan membaca Tentang Massa…